7 Jenis Jeruk yang Sering Ditemukan di Pasar, Sudah Tahu Bedanya?

Siapa yang tak kenal buah jeruk? Buah-buahan yang nyaris senantiasa ada di sepanjang tahun ini punya ragam jenisnya. Ada jenis jeruk yang mampu dimakan langsung, ada juga yang kerap dijadikan bahan masakan. Kesegaran rasa jeruk menjadikannya bisa diolah ke dalam ragam hidangan ataupun minuman.


Selain rasanya, jeruk juga punya kandungan vitamin C yang tinggi. Mengonsumsi jeruk secara terjadwal diyakini dapat meningkatkan imun badan. Agar tak tertukar, kita simak dulu jenis-jenis jeruk yang banyak dijual di pasar.


1. Jenis Jeruk Pontianak


Jeruk dengan kulit tipis berwarna kuning kehijauan ini punya rasa yang cantik. Jenis jeruk ini juga mudah ditemukan baik di swalayan ataupun pasar tradisional. Meski bernama Pontianak, jeruk ini rupanya berasal dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Namun, Menteri Pertanian meresmikan nama jeruk ini di kota Pontianak sebagai ibukota Kalimantan Barat.


Meski termasuk buah lokal, jeruk Pontianak kadang-kadang dibanderol dengan harga yang lumayan tinggi. Hal ini disebabkan oleh transportasi antarpulau yang tak murah. Karena rasanya yang anggun, jeruk Pontiakan lazim dikonsumsi secara langsung tanpa dimasak lagi.


two. Jeruk Mandarin


Jenis jeruk mandarin terkupas dan jeruk yang belum dikupas di belakangnya.
Jeruk mandarin yang punya rasa bagus. (Foto: Shutterstock)

Selain jeruk Pontianak, jeruk yang sering ditemukan ditemukan di swalayan ialah jeruk Standard Mandarin. Sesuai namanya, jeruk Standard Mandarin berasal dari PRC. Warna kulitnya oranye kemerahan, tebal, dan lazimnya terdiri dari dua ukuran yakni sedang dan kecil.


Jeruk yang rasanya elok ini lazimnya hadir di peringatan Tahun Baru Imlek. Konon, jeruk Standard Mandarin diyakini mampu menjinjing kekayaan bagi yang menyajikannya. Kebanyakan jeruk Mandarin juga hadir tanpa biji sehingga cocok dijadikan jamuan atau masakan penutup.


three. Jeruk Bali


Masih ingat bagaimana kulit jeruk Bali dijadikan mainan perahu di tahun xc-an? Selain lebih besar ukurannya dari jeruk pada umumnya, kulitnya juga sungguh tebal dan empuk.


Meski disebut jeruk Bali, jenis jeruk ini bukan berasal dari Bali. Nama internasionalnya ialah ‘pomelo’ dan mampu didapatkan di negara-negara di Asia Tenggara. Jeruk Bali di Republic of Indonesia juga banyak ditemui di Kudus, Bengkulu, hingga Magetan. Rasanya ada yang anggun, ada yang asam. Umumnya, jeruk Bali dikonsumsi secara pribadi.


iv. Jeruk Lemon


Inilah jenis jeruk yang kian banyak penggunaannya di kuliner mod. Lazimnya konsumsi buah lemon dimulai dengan proses diperas. Bahkan dalam bermacam-macam kuliner, kulitnya diparut untuk menunjukkan cita rasa segar. Tidak cuma masakan gurih, minuman hingga kudapan manis juga banyak yang mempergunakan jeruk yang satu ini selaku bahannya.


5. Jeruk Nipis


Beda tipis dengan jeruk lemon, jeruk nipis punya ukuran yang lebih kecil dan warna kulit yang lebih hijau. Rasa asamnya mirip dengan lemon, tetapi jeruk nipis punya lebih banyak biji. Penggunaannya juga terkadang saling mengambil alih dan harganya lebih terjangkau.


Lazimnya jeruk nipis diolah dengan proses diperas terlebih dulu. Jeruk nipis menunjukkan kesejukan pada menu soto atau sup. Lalu, jeruk ini berjasa sebagai penetralisir anyir busuk pada seafood atau unggas.


vi. Jeruk Limau


Sambal dalam cobek batu dengan potongan jeruk limau di atasnya.
Jeruk limau memperbesar kelezatan sambal. (Foto: Shutterstock)

Jeruk limau punya ukuran yang lebih kecil lagi dan acapkali tertukar dengan jeruk nipis. Kulitnya bertekstur berangasan dan memiliki warna hijau bau tanah. Rasa kecutnya yakni amunisi yang cocok dijadikan selaku materi sambal. Dari sambal tomat ataupun sambal matah, jeruk limau punya cita rasa dan wangi yang khas untuk memberikan sensasi segar pada sambal. Tak hanya itu, jeruk limau juga digunakan untuk bumbu kacang dan pecel.


Di antara banyak jenis jeruk, mana yang paling sering kamu pakai?


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel