6 Jenis Makanan Pembentuk Otot yang Harus Dicoba Penggemar Lari

Mereka yang mempunyai hobi lari sekarang kian getol berlatih dan mengikuti aneka macam turnamen. DKI Jakarta saja senantiasa mempunyai aktivitas lari dari 5K hingga marathon. Bahkan banyak di antara pelari sekarang bepergian jauh keluar negeri untuk mengikuti aneka macam persaingan. Selain berlatih, tentu para pelari juga mengamati aspek masakan. Berikut adalah kuliner pembentuk otot yang mesti dicoba para penggemar lari!


Pisang


Inilah buah jagoan yang semua atlet perlukan untuk tenaga dan daya tahan panjang dikala berlatih ataupun bersaing. Pisang yaitu sumber energi berkat kadar karbohidratnya yang tinggi atau sekitar 100 gram per buahnya. Selain itu, pisang juga adalah sumber gula dan elektrolit yang alami. Meskipun kini banyak embel-embel energi dalam bentuk batang atau gel, pisang tetap disenangi alasannya keasliannya.


Satu keunggulan pisang yang lain ialah potassium – untuk yang seukuran sedang saja bisa mengandung sampai 422 mg! Yang satu ini sangat berguna saat tubuhmu perlu meregulasi cairan dan menghalangi kram setelah berlatih atau bertarung . Bahkan lebih jauhnya, pisang mampu menurunkan resiko stroke.


Brokoli


Kaya akan vitamin C, vitamin K, kalsium, dan asam folat – apa lagi yang perlu diterangkan dari sayuran andal satu ini? Bahkan berdasarkan penelitian, brokoli juga menolong menghalangi kram sesudah latihan yang intens. Brokoli dan sayur-sayuran yang lain dengan nutrisi serupa diperlukan untuk kesehatan dan tampilan puncak seorang atlet.


Namun lain halnya dengan pisang, brokoli tentu aneh jika disantap begitu saja. Maka seharusnya kamu merencanakan dahulu post-workout meal alias kuliner setelah latihan yang enak. Misalnya saja kamu mampu mengolah masakan brokoli bareng daging sapi yang tidak berlemak ataupun ikan salmon yang dikukus.


Ikan Salmon


makanan pembentuk otot
Ikan salmon dan brokoli, makanan pembentuk otot yang diharapkan pelari. (Foto: Shutterstock)

Nah, ngomong-ngomong soal salmon, ikan yang satu yakni salah satu masakan pembentuk otot yang terbaik. Membengkaknya otot selalu menjadi kendala bagi para atlet, maka kandungan omega three dan protein yang kaya dari salmon akan menolong mencegahnya. Selain tentunya, ikan salmon juga mampu menurunkan resiko penyakit jantung.


Meskipun sekarang tersedia dimana-mana, semestinya usahakan untuk mencari ikan salmon liar ketimbang yang diternak. Memang agak mahal, tetapi ikan salmon liar lebih sehat karena hampir tidak mengandung kontaminasi kimia. Yang paling mempesona dari mengolah ikan salmon ialah begitu banyaknya kombinasi masakan yang mampu kita buat. Dijamin olahraga juga menjadi lebih semangat!


Berry


makanan pembentuk otot
Buah berry dan smoothie? Hmmm.. Segar! (Foto: Shutterstock)

Setelah berlari intens, terjadi sobekan pada otot walaupun pada level mikroskopik. Di sinilah peranan makanan berprotein tinggi menjadi penting dalam membentuk kembali otot seperti semula. Lengkapi juga dengan berbagai buah berry untuk pembentukan kembali ototmu sebab kandungan seratnya yang tinggi serta vitamin C dan potassium.


Selain lezat dimakan langsung, berbagai buah berry juga cocok dipadukan dengan sajian makan pagi sehat ataupun jus dan juga smoothie. Pilihlah buah berry yang berwarna lebih gelap mirip blackberry, raspberry, ataupun blueberry sebab kandungan nutrisi dan antioksidannya yang lebih baik.


Yogurt


Manfaat susu ataupun yogurt? Jelas bagian kalsium-nya! Para pelari memerlukan ini untuk memperkuat tulangnya dan satu cangkir yogurt akan memenuhi setidaknya sepertiga kebutuhan kalsium harian. Tidak hanya itu, yogurt juga berperan penting dalam membentuk otot serta nutrisi pasca berlatih.


Satu keunggulan yogurt yakni kandungan probiotik-nya. Bakteri ini menyehatkan pencernaan dan memperkuat sistem imunitas tubuh kita. Ini terang penting untuk semua orang, apalagi lagi para pelari yang perlu menjaga penampilan stabil setiap harinya.


Cokelat


makanan pembentuk otot
Ayo, biasakan menggemari dark chocolate karena lebih sehat untuk tubuhmu! (Foto: Shutterstock)

Pernah melihat para atlet bersantap cokelat ketika berlatih ataupun bertarung ? Jangan buru-buru menduga yang disantapnya ialah milk chocolate terlebih white chocolate. Atlet justru perlu menyantap dark chocolate atau cokelat yang kandungannya di atas seventy% dan tidak mengandung gula. Ini diharapkan untuk meregulasi tekanan darah dan menekan grade kolesterol dalam tubuh mereka.


Faktor subjektif cokelat yang teruji dimana-mana yaitu kemampuannya menjadikan kita senang alias skilful mood. Padu padankan dengan kacang-kacangan atau camilan sehat dan ringan lainnya supaya kebutuhan badan kita terpenuhi dengan baik.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel