Bertabur Kelapa Parut Berbumbu, Apa Bedanya Urap, Gudangan, Trancam, dan Lawar?

Buah kelapa berperan besar dalam berkembang kembang kuliner Nusantara. Selain dicicipi selaku minuman segar, kelapa sering diparut untuk dijadikan selaku salah satu bahan utama masakan. Misalnya saja kelapa parut yang dikukus dan dibumbui untuk campuran banyak sekali macam masakan lokal.


Kelapa parut pada empat masakan populer


Meskipun semuanya memakai kelapa parut berbumbu, keempat masakan tradisional yang tenar ini punya macam-macam perbedaan. Apa sajakah itu? Yuk, kita simak pembahasannya berikut ini!


i. Urap


Merupakan khazanah kuliner Jawa, urap berisikan sayuran rebus mirip bayam, daun singkong, daun pepaya muda, kacang panjang, tauge, dan kol. Sayuran ini kemudian diaduk dengan kelapa parut kukus yang telah dibumbui selaku pemberi citarasa. Untuk bumbu kelapa parutnya berisikan bawang merah, bawang putih, cabai merah yang dihaluskan, kencur, garam, gula, dan asam jawa.


Selain urap, masyarakat Jawa menyebutnya urab, urapan atau urap-urap. Urap berarti penting bagi masyarakat Jawa, yaitu sayur pelengkap nasi tumpeng yang menunjukan bahwa setiap orang mesti mampu menafkahi keluarga. Tidak cuma pada tumpeng, urap juga kerap diaplikasikan pada kombinasi masakan rumahan sehari-hari.


ii. Gudangan


Sepiring gudangan bertabur kelapa parut berisikan wortel, kacang panjang, dan tauge.
Sepiring gudangan bertabur kelapa parut yang dihidangkan dengan tahu bacem dan lauk lainnya. (Foto: Shutterstock)

Gudangan yang juga berasal dari Jawa Tengah ini umumdisebut selaku kembarannya urap. Bedanya, jenis sayuran yang dipakai lebih bervariasi mirip wortel, sayur adas hingga kenikir. Saat disuguhkan, gudangan sering juga dilengkapi serpihan telur rebus.


Masih mirip dengan urap, gudangan menjadi sayuran wajib dalam banyak sekali bill of fare program akhlak. Kata gudangan sendiri berasal dari porsi penyajiannya yang lazimnya menggunung atau ‘menggudang’. Sebuah sajian yang cocok dirasakan tolong-menolong.


three. Trancam


Seperti kedua sebelumnya, trancam juga merupakan kuliner khas Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perbedaannya terletak pada sayur yang digunakan adalah sayur mentah mulai dari kacang panjang, timun, kemangi, dan tauge lalu diaduk dengan kelapa parut berbumbu.


Mirip juga dengan masakan khas Sunda berbentukkaredok yang menggunakan sayuran mentah, sementara lawannya yaitu lotek ataupun gado-gado yang biasa memakai sayuran rebus.


4. Lawar


Sepiring lawar bertabur kelapa parut.
Sepiring lawar khas Bali yang dihidangkan dengan sate lilit untuk peringatan keluarga. (Foto: Shutterstock)

Lawar berisikan sayuran rebus mirip kacang panjang, tauge, wortel, pepaya muda serta timun mentah diaduk kelapa parut berbumbu. Bedanya, lawar menggunakan lauk hewani mirip ayam suwir ataupun jenis-jenis lainnya.


Disebut sebagai masakan kedewataan, lawar senantiasa dijadikan hidangan dalam banyak sekali upacara etika di Bali. Satu hal yang memberi citarasa lebih pada lawar adalah bumbu kelapa parut terasa lebih gurih dari terasi dan asam segar dari jeruk limo.


Dari keempat kuliner bertabur kelapa parut berbumbu di atas, manakah yang paling disuka? meski sama-sama bertabur kelapa parut berbumbu, keempatnya punya rasa asli dan mempunyai makna masing-masing berdasarkan asalnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel