5 Jenis Bahan Alami Sebagai Pengganti Gula dalam Makanan

Seiring berjalannya waktu, kita makin sadar bahwa konsumsi gula berlebih ternyata tidaklah baik untuk kesehatan. Namun di sisi lain, kita begitu menyukai aneka macam panganan ataupun minuman yang terkait bersahabat dengan gula sebagai materi utamanya. Di sinilah kita perlu mengamati kesehatan dengan mencari pengganti gula yang lebih sehat dalam berbagai kuliner yang kita konsumsi.


Dampak konsumsi gula berlebih pada kesehatan


Gula pasir dan gula balok diletakkan di atas talenan.
Pengganti gula dari bahan alami semakin dicari cukup umur ini sebagai alternatif yang lebih sehat. (Foto: Shutterstock)

Selain kultur menikmati masakan pencuci ekspresi alias dessert yang kian kentara di Republic of Indonesia, kita juga terpapar dengan makin banyaknya makanan bungkus cukup umur ini. Belum lagi tentunya jikalau kita mengatakan soal tren boba tea ataupun es kopi susu yang merajalela. Setiap hari seolah kandungan gula yang masuk ke badan kita sudah sukar untuk dimonitor, bahkan dalam kadar yang kita rasa rendah bisa jadi hitungannya tidak diketahui.


Tanpa kita ketahui, konsumsi gula berlebih selama beberapa tahun tidak cuma mengarahkan badan kita pada bermacam-macam tanda-tanda. Dimulai dari kandungan gula darah yang tidak stabil dan bisa mengakibatkan rasa letih, pusing, sampai kecanduan akan gula. Berbagai observasi ada yang menyimpulkan bahwa gula mampu mengakibatkan percepatan penuaan atau kerusakan gigi dan gusi, Lebih jauhnya, ada pula resiko yang lebih besar akhir obesitas, diabetes, hingga sakit jantung.


Bahan-bahan alami pengganti gula


Selain meminimalkan konsumsi makanan-makanan yang identik dengan kandungan gula, sudah sewajarnya kalau kita akan otomatis mencari alternatifnya. Pengganti gula biasanya mampu bermacam-macam jenisnya dan berlainan dengan gula dapur (sukrosa) kebanyakan. Apa sajakah jenis-jenisnya? Berikut yaitu daftar beserta sedikit penjelasannya.


i. Stevia


Berasal dari tanaman bernama Stevia rebaudiana, gula stevia diekstrak dari dedaunan tumbuhan ini. Keuntungan dari gula stevia adalah bebas kalori dan tidak meningkatkan kadar gula dalam darah. Bahkan ditunjukkan pula dalam satu penelitan bahwa stevia dapat membantu melawan diabetes. Hanya sayangnya, stevia masih dihargai lebih mahal dibandingkan pengganti gula yang lain dan memiliki potensi menurunkan kadar gula dalam darah hingga terlalu rendah.


2. Gula kurma


Buah kurma yang sejatinya sudah kaya nutrisi kini semakin terkenal berkat kehadirannya dalam bentuk gula. Dibandingkan gula pasir tradisional, olahan dari kurma ini tidak diproses terlalu rumit sehingga biasanya tidak larut ketika ditambahkan dalam minuman. Meskipun gula merah lebih populer di Indonesia, ada baiknya gula kurma mulai digunakan sebagai alternatifnya sebab lebih sehat. Kekurangannya adalah harganya yang relatif lebih mahal. Dari sisi nutrisi, gula kurma kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, serat, kemudian rendah lemak dan poly peptide.


three. Madu


Sebagai pelengkap alami yang telah kita kenal semenjak jaman purba, madu masih saja kurang kita gunakan dalam konsumsi sehari-hari. Hebatnya, produk olahan madu dan jenisnya juga begitu beragam. Dari segi nutrisi, umumnya madu memiliki karbohidrat cukup tinggi namun rendah lemak, serat, dan protein. Selain itu terdapat kandungan vitamin B2, B3, B5, B6, sampai folat dan vitamin C. Penggunaannya begitu beragam, adalah pada minuman, kue, selai, hingga pelengkap di aneka macam produk yang lain.


4. Gula merah


Gula kelapa bubuk tersaji di atas mangkuk dan sendok kayu.
Gula kelapa atau gula jawa kian diminati sebab aplikasinya yang begitu beragam di kuliner periode sekarang. (Foto: Shutterstock)

Satu klasifikasi kompleks yang lain yakni yang kita kenal sebagai gula merah. Di sini kita perlu membedakan antara gula aren, gula jawa, serta dark-brown sugar. Secara sumber gula aren berasal dari pohon aren yang umum kita jumpai di daratan, sementara gula jawa berasal dari kelapa. Menariknya, brownish carbohydrate justru berasal dari tebu. Khususnya pada gula kelapa, beliau mempunyai indeks glikemik yang cukup rendah. Dari sisi nutrisi tetapi mempunyai tingkat karbohidrat yang serupa dengan gula pada umumnya. Hanya saja dari segi rasa, orang Indonesia sudah begitu dekat dan menyukainya.


v. Maple syrup 


Maple syrup tengah dituangkan ke atas tumpukan pancake.
Maple syrup dikenal selaku bahan paling penting dikala menikmati pancake. (Foto: Shutterstock)

Berasal dari getah pohon maple yang dimasak. Kita mengenalnya di sini saat menikmati pancake ataupun waffle hingga churros. Maple syrup yang asli memiliki kandungan mineral yang kaya seperti kalsium, potassium, zat besi, seng, dan mangan. Kadar fruktosanya lebih rendah ketimbang jenis gula alami lainnya adalah agave. Karena harganya yang relatif mahal, maka banyak juga produk “palsu” yang menamakan dirinya maple syrup namun sejatinya ialah sirup jagung yang diberikan perisa maple.


Dengan mengetahui five alternatif terkenal dan alami ini, kini kita mampu menyesuaikan jenis gula, karakter rasa, serta nutrisinya yang ingin kita padankan dengan kuliner atau minuman yang kita olah. Yuk, kita membeli bahannya dan mulai berkreasi menu epilog yang seru untuk keluarga!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel