Inilah Rahasia Diet Golongan Darah Segala Jenis yang Sempat Populer
Lebih dari dua dekade yang lalu, seorang dokter berjulukan Peter D’Adamo hadir menghidangkan teori diet kalangan darah. Diet musiman yang dahulunya dianut banyak selebritas luar negeri ini sempat sungguh terkenal. Meski begitu, banyak juga yang menilai bahwa pembatasan makanan ini tidak disokong bukti faktual yang menjadikannya valid.
Menurut teori diet ini, manusia dapat hidup lebih sehat, usia lebih panjang, dan meraih berat ideal dengan mengonsumsi makanan sesuai kelompok darahnya. Bahwa opsi makanan hingga bumbu, ataupun jenis olahraga yang dilakukannya mesti sesuai juga dengan kelompok darahnya.
Uniknya, sampai hari ini masih banyak yang menanyakan wacana keabsahan pembatasan makanan kalangan darah ini. Namun tak sedikit juga yang masih menganutnya. Lantas apa saja sih perbedaan konsumsi setiap golongan darah? Mungkin ini bakal jadi bikin kau penasaran untuk yang sedang berdiet pasca Lebaran ataupun Tahun Baru. Yuk, lihat daftarnya berikut ini!
Rekomendasi konsumsi diet kelompok darah
Mereka yang bergolongan darah A direkomendasikan untuk mengonsumsi buah, sayuran, tahu, seafood, kalkun, dan biji-bijian. Namun kalangan darah A mesti menghindari konsumsi daging merah. Untuk menurunkan berat badan, yang perlu dikonsumsi ialah seafood, sayuran, nanas, minyak zaitun, serta kacang kedelai. Sementara yang perlu dijauhi yakni susu, gandum, jagung, serta kacang merah.
Sementara untuk golongan darah B perlu mengonsumsi daging, buah, susu, seafood, dan biji-bijian. Untuk berat tubuh ideal, konsumsi sayuran hijau, telur, ati, dan teh licorice. Namun hindari ayam, jagung, kacang tanah, dan gandum.
Lanjut ke golongan darah AB, maka yang perlu disantap yaitu susu, tahu, kambing, ikan, biji-bijian, buah, dan sayuran. Untuk menurunkan berat badan, nikmati tahu, seafood, sayuran hijau, dan rumput bahari. Sementara itu, jauhi ayam, jagung, buckwheat, dan kacang merah.
Terakhir, untuk golongan darah O harus mengonsumsi yang tinggi protein mirip daging, sayur, ikan, dan buah. Namun minimalisir biji-bijian serta kacang-kacangan. Sementara seafood, rumput bahari, daging merah, brokoli, bayam, dan minyak zaitun ialah pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan. Sementara itu hindari gandum, jagung, dan susu.
Mempertanyakan relevansi teori ini
Sekian tahun terakhir ini, riset perihal kelompok darah manusia berlangsung sungguh pesat. Sehingga kini banyak bukti bahwa golongan darah tertentu mempunyai kaitan tinggi rendah resiko terhadap beberapa macam penyakit, begitu setidaknya berdasarkan PubMed Central. Misalnya saja berdasarkan British Medical Journal, orang dengan tipe darah O punya kecenderungan lebih rendah terkena sakit jantung, tetapi lebih tinggi untuk mendapatkan stomach ulcer (ulkus peptikum).
Meskipun demikian, belum pernah ada studi khusus yang mencari tahu lebih lanjut mengenai relevansi pembatasan makanan golongan darah dan kaitannya dengan keadaan yang disebutkan di atas. Bahkan ada satu studi yang mendapatkan bahwa ada kekerabatan antara alergi kuliner dengan kalangan darah tertentu yang malah kontradiktif dengan apa yang sebaiknya dikonsumsi.
Bagaimana selanjutnya?
Para pendukung teori pembatasan makanan golongan darah akan berargumen bahwa selama studi komprehensif tidak dikerjakan, bukan mempunyai arti juga diet ini tidak berfungsi sepenuhnya. Selain itu, tidak ada juga bukti bahwa pembatasan makanan jenis ini berbahaya untuk kesehatan.
Dr Robert Shmerling dari Harvard Health Publishing berpendapat bahwa teori diet kelompok darah tetap akan eksis untuk beberapa waktu ini. Beliau menuturkan bahwa ada kesusahan untuk memastikan jenis diet yang tepat bagi setiap individunya. Bahkan jika bisa demikian, maka tetap menjalani satu jenis diet dalam jangka panjang akan sangat menantang. Sebagai epilog, yang terang bahwa teori diet akan senantiasa bermunculan satu dan lainnya seiring berjalannya waktu. Tapi berdasarkan beliau, lain waktu tidak akan mengenai diet kalangan darah lagi.